BERITA SUKABUMI ■ Mungkin Anda sudah kenal dengan seorang tuna netra bernama Hamid (49 tahun), warga Kampung Cikaracak Rt 42/08, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. Kala itu, dia sempat menjadi trending utama pembahasan di sejumlah media massa lokal Sukabumi dan Nasional.
Infomasi yang berhasil didapat dan hasil penelusuran Pasundanpost, pada Rabu (14/10/2020) pagi, warung kopi miliknya saat ini sudah tidak berfungsi lagi, karena di bobol oleh kawanan maling dan semua isinya habis.
Hamid mengatakan, warung tersebut sudah 4 bulan lebih tidak berfungsi, ia pun saat ini untuk memenuhi kebutuhan hajad hidup sehari-hari hanya mengandalkan hasil penjualan batu seplitnya, dan itu pun tak tentu.
"Iya sudah 4 bulan lebih warung tidak buka karena di bobol maling, semua barang seperti kopi, Kompor gas, dan rokok habis," kata Hamid kepada awak media dilokasi.
Sambung Hamid, bahwa selama warung tidak berfungsi ia hanya mengandalkan hasil dari memecah batu saja dan itu pun tidak tentu penghasilannya.
Tidak hanya itu, ia pun mengeluhkan tidak ada modal untuk istrinya yang akan melahirkan dalam jangka waktu dekat ini.
"Saya hanya mengandalkan hasil memecah batu dan itu tak tentu hasilnya, belum lagi dalam waktu dekat ini, istri saya akan melahirkan, tidak tahu uang biaya melahirkan harus mencari kemana," ujar Hamid, pasrah.
Hal senada diutarakan teman seperjuangannya Maman Rusmandi, Endar, dan Sanan, ia mengatakan bahwa warung miliknya ada yang bongkar. Sudah 4 kali lebih di bongkar sama orang-orang jahat.
"Setiap hari warungnya suka buka terus dan saya pun suka ngopi di tempatnya, namun setelah ada yang maling dengan membobol warungnya akhirnya berhenti," kata Maman yang di dampingi kedua temannya dilokasi.
■ R AJ