-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITA SUKABUMI | BERITA SUKABUMI HARI INI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Keluarga Dini Korban Penganiayaan Hingga Tewas Minta Keadilan

    BERITA SUKABUMI
    Sabtu, 07 Oktober 2023, 15:29 WIB Last Updated 2023-10-07T08:29:06Z

    BERITA SUKABUMI Jenazah Dini Sera Afrianti alias Andini (27) yang dikabarkan tewas diduga dianiaya pacarnya Gregorius Ronald Tannur, anak anggota DPR RI di Blackhole KTV Surabaya pada Rabu (04/10) dini hari, telah dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (06/10) pagi.

    Ketua RT 12/RW 04 di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, A. Saepudin (63) mengatakan, jenazah korban telah tiba di rumah duka pada Jumat (06/10) dini hari, tepatnya sekitar pukul 04.00 WIB.

    "Sekira pukul 09.00 WIB, jenazahnya sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan yang jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi rumah duka," kata A. Saepudin pada Jumat (06/10).

    Sementara itu, Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura mengatakan, pihaknya mengaku akan terus mengawal kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia yang dilakukan saudara Gregorius Ronald Tannur. Bahkan, menurutnya hari ini Polrestabes Surabaya, akan melakukan press release, terkait dengan penanganan kasus tersebut, untuk update penetapan tersangka terhadap jalannya kasus penganiayaan yang dialami oleh saudari Dini.

    "Dalam kesempatan pagi ini, saya ucapkan terimakasih untuk masyarakat Indonesia dan seluruh media massa yang ada di Indonesia kepada yang terhormat bapak kepolisian yang menangani kasus ini," katanya.

    "Saya sampaikan kepada teman-teman media yang ada di Sukabumi, untuk kiranya bisa sabar memberikan ruang kepada keluarga, untuk melewati waktu duka dengan tidak meliput, tidak memintai keterangan kepada pihak keluarga. Sementara waktu dan dapat memintai keterangan kepada saya selaku kuasa hukum dari almarhumah saudari Dini," ujarnya.

    Untuk kronologis kejadian terkait meninggalnya saudari Dini, ia menjelaskan bahwa pada Rabu (04/10) dini hari, korban telah diajak oleh salah satu penganiaya. Yakni saudara R untuk datang ke KTV Surabaya yang ada diLlempang. 

    "Disana diduga saudari Dini mengalami penganiayaan yang menyebabkan korban akhirnya jatuh atau terkapar di lantai basement akhir landmak Surabaya," tukasnya.

    Pada saat saudari Dini terkapar atau jatuh dari Landmak di Surabaya, diduga ada tindakan dari saudara Gregorius Ronald Tannur yang ingin meninggalkan saudari Dini begitu saja. Namun dicegat oleh salah satu petugas pengamanan yang ada di mall. 

    "Malah saudari Dini ini, dilakukan perekaman dengan adanya ketawa. Kemudian saudari dini dimasukkan di bagasi mobil untuk kemudian dibawa di apartemen Surabaya," timpalnya.

    Pada saat di apartemen Surabaya, saudari dini kondisinya semakin memburuk. Kemudian, dibawa ke bawah oleh saudari R untuk diperiksa oleh pihak security dan pihak security memanggil pihak apartemen untuk membawa saudari dini ke rumah sakit. 

    "Pada saat tiba di rumah sakit, saudari Dini dinyatakan telah meninggal dunia 30 menit atau 45 menit sebelumnya," imbuhnya.

    Pihaknya menilai, peristiwa tersebut merupakan perbuatan yang sangat tidak manusiawi dan sangat tidak patut dijadikan sebagai contoh dari perbuatan seorang laki-laki yang baik terhadap perempuan. Hal ini, sangat menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga. Apalagi, saudari Dini meninggalkan anak yang masih berumur 12 tahun dan masih sangat kecil dan ditinggal oleh saudari dini untuk mencari penghidupan di Surabaya.

    "Kami selaku kuasa hukum akan mengawal kasus ini sampai dengan selesai sampai saudari Dini mendapatkan keadilan yang sebesar-besarnya, atas kasus yang pernah dialami dan keluarga saudari Dini ini mendapatkan keadilan yang sesungguhnya," tukasnya.

    "Baik semuanya masyarakat di Indonesia dan teman-teman media yang ada di Indonesia, Bapak Kepolisian kita kawal kasus ini dengan tidak memandang bulu, siapa pelakunya dari kalangan apa, apa latar belakangnya yang jelas keadilan harus ditegakkan," pungkasnya. (rl/MAF)

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru

    ORMAS ISLAM

    +