BERITA SUKABUMI ■ Polres Sukabumi menggelar Pertemuan dengan agenda klarifikasi di Gedung Wicaksana, pertemuan tersebut di hadiri Pandawara Grup, Kades Sangrawayang, KNPI, Serta Okp Ormas Kecamatan Simpenan, 5/10/2023
Pandawara Grup mengklarifikasi tentang predikat pantai terkotor ke-4 se Indonesia, mereka menyebut, predikat itu tidak sesuai apa yang di pahami oleh masyarakat luas.
Gilang salah satu anggota pandawara grup menjelaskan kepada awak media terkait pertemuannya hari ini dengan kepala desa, KNPI, ormas dan karang taruna. Kami Pandawara Grup ingin menyampaikan bahwa urutan ke-4 itu bukan predikat, tapi hasil kunjungan ke-4 kami ke pantai yang serupa di wilayah lain.
Selain itu, Pandawara Grup meminta masyarakat jangan terfokus pada isu penolakan dari Pemdes, OKP Ormas, karang taruna serta KNPI. Pandawara Grup juga akan lebih berhati-hati dalam pengolahan kata untuk kedepannya.
"Kami Pandawara Grup Memohon maaf atas predikat pantai terkotor ke-4 yang di berikan pada pantai Cibutun, Loji Kecamatan Simpenan, dan itu semua sudah clear yah, kami juga akan berhati-hati kedepannya agar hal seperti ini tak terulang kembali," Ucap Gilang.
Di samping itu, Deris Perwakilan dari Karang Taruna mengatakan, ada dua permasalahan yang telah di diskusikan dengan pihak terkait (Pandawara Grup).
"Tentunya hasil dari diskusi barusan kita mencari solusi untuk dua permasalahan, yang pertama Tentang Penomoran pantai terkotor, yang kedua tentang penolakan, padahal kami ga menolak cuman mempertanyakan penomoran pantai terkotor," kata Deris.
Deris juga akan mencabut Somasi yang akan di layangkan pada Pandawara Grup, dikarnakan mereka telah berkenan datang dan mengklarifikasi isu penolakan dan memberikan predikat pantai nomor 4 terkotor di Indonesia
"Kami tidak jadi melayang kan surat somasi pada Pandawara Grup, dikarnakan mereka kooperatif dalam menjelaskan dan bersedia juga mengklarifikasi tentang penomoran pantai terkotor ke-4. Kami juga memberikan dukungan pada mereka untuk melaksanakan kegiatan besok," terangnya.
Dalam mediasi itu kedua belah pihak sepakat permasalahan selesai, Pandawara mengklarifikasi bahwa terkotor nomor 4 itu bukan penobatan pantai yang ada di Indonesia, melainkan nomor kunjungan Pandawara. (MAF)
